Ketua Departemen Nutrisi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Zullies Ikawati, memberikan penjelasan mendalam mengenai etilen oksida (EtO) dan dampaknya terhadap makanan. Ia menekankan bahwa meskipun etilen oksida tidak boleh ditambahkan ke dalam produk makanan, senyawa ini dapat ditemukan sebagai residu dalam jumlah kecil akibat proses tertentu.
“Kehadiran etilen oksida terutama muncul saat penyimpanan atau proses produksi yang melibatkan gas ini sebagai agen desinfektan,” jelas Zullies. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa paparan melalui residu dalam makanan secara umum adalah minimal, terutama mengingat gas ini memiliki sifat mudah menguap.
Support authors and subscribe to content
This is premium stuff. Subscribe to read the entire article.