Tanda Kehidupan Paling Jelas di Mars Ditemukan oleh NASA dan Ini Buktinya

Nasa baru saja mengumumkan penemuan yang bisa jadi merupakan bukti paling jelas tentang kemungkinan adanya kehidupan purba di Planet Mars. Penemuan ini berasal dari batuan unik yang mengandung pola bintik mirip macan tutul, yang diambil oleh wahana rover Perseverance pada bulan Juli 2024.

Dalam pengumuman resmi yang dirilis pada tanggal 11 September, NASA menyebut bahwa analisis terbaru terhadap sampel batu dari lokasi yang dikenal sebagai Cheyava Falls di lembah Neretva Vallis menunjukkan kemungkinan biosignature, yang merupakan tanda kimia atau tekstur yang mungkin dihasilkan oleh proses biologis.

"Setelah satu tahun meninjau, mereka mengkonfirmasi kembali dan menjelaskan bahwa tidak ada penjelasan lain," ungkap Sean Duffy, Pejabat Sementara Administrator NASA, pada Kamis (11/9).

"Ini mungkin menjadi tanda kehidupan paling jelas yang pernah kami temukan di Mars," lanjutnya, menambah keyakinan terhadap penemuan ini.

Batuan yang dianalisis bernama Sapphire Canyon dan memiliki pola bintik-bintik hitam, yang oleh para ilmuwan disebut sebagai 'biji poppy' dan 'bintik macan tutul'. Fitur ini ditemukan di formasi batuan yang dikenal sebagai Bright Angel, yang terbentuk di lingkungan danau purba lebih dari 3 miliar tahun yang lalu.

Instrumen SHERLOC di rover Perseverance mendeteksi adanya senyawa organik, yang merupakan komponen dasar kehidupan berbasis karbon. Selain itu, ada pula urat putih kalsium sulfat yang menunjukkan bahwa air pernah mengalir melalui batu tersebut.

Menggali Lebih Dalam Keberadaan Kehidupan di Mars Temuan ini diperkuat oleh data dari instrumen PIXL, yang berhasil mendeteksi unsur-unsur seperti besi, fosfat, dan hematit di sekitar bintik-bintik batu. Di Bumi, mineral ini sering terbentuk oleh aktivitas mikroba dalam kondisi lingkungan yang lembap dan bersuhu rendah.

Para peneliti pun sedang menganalisis dua kemungkinan tentang bagaimana fitur ini terbentuk: melalui reaksi kimia non-biologis atau akibat aktivitas kehidupan mikroba. Dalam hal ini, Dr. Michael Tice dari Texas A&M University menjelaskan bahwa proses non-biologis biasanya memerlukan suhu tinggi yang tidak ditemukan dalam sampel Mars ini.

“Semua analisis menunjukkan bahwa batu ini tidak pernah mengalami pemanasan yang cukup untuk menghasilkan pola ini secara geokimia,” kata Tice. Dia juga menambahkan, “Kita harus serius mempertimbangkan kemungkinan bahwa makhluk mirip bakteri pernah hidup di lumpur danau Mars.”

Temuan ini menyiratkan bahwa Mars mungkin pernah memiliki lingkungan yang mendukung kehidupan, meskipun saat ini situasi di planet merah tersebut sangat berbeda dan keras. Para ilmuwan berharap bahwa investigasi lebih lanjut dapat memberikan wawasan lebih dalam mengenai masa lalu planet ini.

Proses Penelitian dan Tantangan yang Dihadapi Meski demikian, para ilmuwan menekankan pentingnya konfirmasi lebih lanjut atas penemuan ini. Saat ini, sampel-sampel tersebut tersimpan aman dalam tabung kedap udara yang terletak di permukaan Mars, yang jaraknya mencapai jutaan kilometer dari Bumi.

"Yang perlu kita lakukan sekarang adalah membawa sampel ini pulang ke Bumi," jelas Joel Hurowitz, penulis utama studi dari Stony Brook University. Namun, untuk melaksanakan misi pengembalian sampel ini, NASA menghadapi berbagai tantangan yang cukup besar.

Rencana NASA untuk membawa sampel kembali ke Bumi belum final, terutama terkait dengan potensi pemotongan anggaran dari pemerintah. "Kami sedang mengeksplorasi berbagai cara untuk mengembalikan sampel tersebut dengan cara yang paling efisien," lanjut Duffy.

Bright Angel, tempat di mana batu ini ditemukan, diyakini menyimpan informasi berharga tentang lingkungan Mars kuno yang mungkin bisa mendukung kehidupan, memberikan harapan terhadap penemuan lebih lanjut di masa depan.

Menurut Katie Stack Morgan, ilmuwan proyek Perseverance di Jet Propulsion Laboratory (JPL), batu-batu tersebut mewakili jendela langka yang mengarah ke masa ketika kehidupan baru saja mulai muncul di Bumi. “Batu-batu purba ini menyimpan informasi tentang masa yang sulit dilacak di Bumi, tetapi mungkin sangat penting dalam memahami asal-usul kehidupan di tata surya,” katanya.

Masa Depan Penelitian di Planet Merah Dari hasil yang diperoleh, banyak pertanyaan yang muncul terkait dengan potensi kehidupan di Mars dan bagaimana planet ini berevolusi selama miliaran tahun. Pengetahuan yang lebih dalam tentang masa lalu Mars dapat membantu ilmuwan memahami lebih baik bagaimana kehidupan muncul di Bumi.

Sementara itu, pengumpulan data tambahan dan explorasi lanjutan di Mars sangat krusial untuk memperkuat temuan ini. Para ilmuwan berharap bahwa misi masa depan dapat memberikan lebih banyak data yang valid dan dapat diandalkan.

Berinvestasi dalam penelitian ini tidak hanya akan memperdalam pengetahuan kita tentang kehidupan di luar Bumi, tetapi juga dapat memberikan pandangan baru mengenai kondisi yang diperlukan untuk mendukung kehidupan. Setiap penemuan baru menciptakan harapan dan tantangan dalam menjawab pertanyaan yang mungkin telah ada selama berabad-abad.

Dengan begitu banyak yang belum diketahui tentang Mars, setiap misi eksplorasi membawa kita selangkah lebih dekat untuk mengungkap misteri yang telah menjadi perhatian manusia sejak lama. Menarik untuk melihat bagaimana perjalanan ke Mars akan terus memengaruhi pemahaman kita tentang kehidupan di alam semesta.