Pramono Tegaskan Istri Tidak Memiliki Jabatan di Balai Kota

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, baru-baru ini menjadi sorotan media setelah pelantikan istrinya, Endang Nugrahani Pramono Anung, sebagai Bunda PAUD Provinsi DKI Jakarta viral di berbagai platform sosial. Dalam penjelasannya, Pramono menekankan bahwa istrinya tidak memiliki kedudukan resmi di Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan tidak menerima gaji dari posisinya tersebut.

Melalui sebuah wawancara, Pramono mengonfirmasi bahwa istrinya tidak memiliki peran sebagai staf khusus di Balai Kota, yang juga menjadi salah satu isu yang beredar. Ia mengungkapkan, "Istri saya sebenarnya tidak memiliki jabatan apa-apa di Balai Kota," ungkapnya di Stasiun MRT Fatmawati pada 15 September 2025.

Pramono menjelaskan bahwa Endang adalah seorang ibu rumah tangga yang tidak aktif di media sosial dan tidak terlibat dalam kegiatan politiknya. Dia menegaskan bahwa pelantikan Endang sebagai Bunda PAUD adalah sebuah formalitas sesuai dengan aturan yang berlaku.

Klarifikasi Pelantikan dan Tugas Bunda PAUD Pelantikan Endang sebagai Bunda PAUD tidak hanya mengundang perhatian publik, tetapi juga menimbulkan berbagai spekulasi. Pramono menerangkan bahwa jabatannya itu berlandaskan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang memberikan wewenang kepada istri para pemimpin daerah untuk menjalankan fungsi tersebut. "Ini adalah sebuah bentuk pengakuan atas peran istri dalam mendukung pendidikan anak usia dini," jelasnya.

Bunda PAUD bertanggung jawab untuk menjalankan berbagai program yang bertujuan meningkatkan pendidikan di lingkungan masyarakat. "Pelantikan ini bukan tentang posisi, tetapi lebih tentang membantu masyarakat dalam urusan pendidikan," imbuh Pramono.

Pramono juga menegaskan bahwa sebagai Bunda PAUD, Endang tidak menerima imbalan finansial. "Jabatan ini adalah untuk kegiatan sosial, bukan untuk mencari keuntungan pribadi," ujarnya. Ia merasa sangat bangga dengan peran yang dijalani istrinya meski tanpa imbalan.

Peran Istri dalam Mendukung Kegiatan Sosial dan Pendidikan Dengan posisinya sebagai Bunda PAUD, Endang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam perkembangan pendidikan anak-anak di Jakarta. Meski tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, perannya tetap krusial sebagai sosok yang mendukung keluarga dan masyarakat. "Dia adalah teladan bagi banyak ibu rumah tangga lainnya yang bisa bermain peran aktif di bidang sosial," kata Pramono.

Endang dianggap sebagai panutan yang mampu mendorong kesadaran tentang pentingnya pendidikan bagi anak-anak. "Melalui program yang dijalankannya, tujuan kami adalah menciptakan generasi yang lebih baik," tambah Pramono. Dengan kata lain, peran Endang berharap dapat melestarikan kebudayaan dan pendidikan di kalangan generasi muda.

Tentunya, pelantikan tersebut juga menunjukkan bagaimana peran dalam keluarga dapat saling melengkapi. Dalam banyak hal, dukungan dari pasangan sangat penting untuk mencapai keberhasilan, baik di rumah maupun di lingkungan masyarakat.

Menanggapi Kritik dan Harapan ke Depan Di tengah banyaknya kritik yang muncul terkait pelantikannya, Pramono menegaskan bahwa transparansi adalah hal yang sangat penting dalam pemerintahan. "Kami ingin agar masyarakat tahu bahwa segala sesuatu dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku," ungkapnya. Ia menyadari perlunya menjelaskan posisi Endang agar publik tidak salah paham mengenai tugas dan tanggung jawabnya.

Sebagai gubernur, Pramono berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi dengan masyarakat agar setiap kegiatan pemerintah dapat dipahami dengan baik. "Saya percaya bahwa keterbukaan akan membangun kepercayaan antara pemerintah dan rakyat," ungkapnya saat menjawab pertanyaan media terkait isu tersebut.

Harapan ke depan adalah agar pendidikan anak usia dini bisa lebih diperhatikan. Pramono menekankan pentingnya kerjasama antara masyarakat dan pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut. "Kami ingin melihat generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter baik," tambahnya dengan penuh keyakinan.