Di kedalaman hampir 200 meter di perut bumi Afrika Selatan, ribuan pekerja tambang Coalbrook berjuang untuk menggali batu bara demi kehidupan mereka. Namun, tak ada yang menyangka bahwa hari itu, 21 Januari 1960, akan menjadi salah satu babak kelam dalam sejarah pertambangan dunia, akibat keserakahan dan ketidakadilan sosial.
Sejak pagi, suasana di tambang Coalbrook terasa tidak biasa. Para pekerja merasakan adanya ketegangan di udara, meskipun mereka terpaksa melanjutkan aktivitas menggali, terikat oleh kebijakan perusahaan yang menuntut produksi maksimal. Pekerja yang mencoba melawan arus dan naik ke atas bisa terancam sanksi berat dari atasan mereka.
Support authors and subscribe to content
This is premium stuff. Subscribe to read the entire article.