Kesehatan di ASEAN untuk Konferensi Rakyat 2025 oleh Prof Tjandra Yoga Aditama

Dalam era globalisasi saat ini, isu kesehatan menjadi salah satu perhatian utama dunia. Salah satu inisiatif yang diusulkan untuk mengatasi tantangan kesehatan global adalah pendekatan One Health, yang mengintegrasikan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan.

Dalam konteks ini, ASEAN telah mengambil langkah signifikan dengan meluncurkan Deklarasi Kepala Negara ASEAN yang berfokus pada implementasi konsep One Health. Deklarasi tersebut dihasilkan selama masa kepemimpinan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023.

Implementasi Deklarasi ini diharapkan tidak hanya menjadi dokumen formal semata, tetapi juga menerjemahkan komitmen tersebut ke dalam tindakan nyata di lapangan. Hal ini penting untuk memastikan kesehatan masyarakat di seluruh kawasan ASEAN dan meminimalisir risiko kesehatan yang timbul dari berbagai sektor.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi dunia, termasuk ASEAN, adalah kesiapsiagaan menghadapi pandemi. Dalam pengalaman saya sebagai anggota Tim Reviu WHO untuk pandemi H1N1 pada tahun 2009, saya menemukan dunia pada saat itu tidak siap. Temuan kami menegaskan bahwa “kualitas kesiapan dunia sangat buruk”.

Pada saat terjadinya pandemi COVID-19, kesimpulan yang sama muncul kembali. Tim Reviu Pandemi COVID-19 juga menyatakan bahwa dunia, termasuk negara-negara ASEAN, tidak siap menghadapi situasi tersebut, yang menunjukkan adanya pola yang tidak bermanfaat dalam menghadapi krisis kesehatan global.

Sangat memprihatinkan bahwa dunia telah dua kali mengalami kegagalan besar dalam menanggulangi pandemi. Kita tidak boleh membiarkan diri kita terjebak dalam siklus yang sama untuk ketiga kalinya. Penting untuk belajar dari pengalaman tersebut dan menegaskan komitmen bersama dalam mitigasi ancaman kesehatan di masa depan.

Pentingnya Multi-sektor dalam Implementasi One Health Implementasi konsep One Health memerlukan pendekatan lintas sektoral yang menyeluruh. Kesehatan masyarakat tidak dapat dipisahkan dari kesehatan hewan dan lingkungan, yang semuanya saling berkaitan satu sama lain.

Keterlibatan berbagai pemangku kepentingan dari sektor kesehatan, pertanian, lingkungan, dan lainnya adalah kunci untuk menciptakan solusi yang komprehensif. Dengan bekerja sama, kita dapat menangani faktor-faktor yang menjadi pemicu masalah kesehatan global secara lebih efektif.

Adalah penting untuk menjadikan kolaborasi ini tidak hanya sebagai wacana, tetapi juga sebagai tindakan nyata. Proyek-proyek bersama yang melibatkan berbagai sektor perlu didorong untuk berbagi pengetahuan dan sumber daya demi mencapai tujuan yang sama.

Selain itu, pelatihan dan pendidikan bagi tenaga kesehatan dari berbagai latar belakang juga harus ditingkatkan. Memahami hubungan antara kesehatan hewan, manusia, dan lingkungan akan memfasilitasi penanganan masalah kesehatan lebih efektif.

Secara keseluruhan, pendekatan multi-sektor dalam kerangka One Health akan memberikan manfaat yang luas dan berkelanjutan bagi masyarakat di seluruh ASEAN. Jika kita bergerak maju dengan cara yang terpadu, maka kita bisa mencapai tujuan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.

Tantangan Kesiapsiagaan Global dalam Menghadapi Pandemi Salah satu tema yang muncul dari berbagai pengalaman pandemi adalah kelemahan sistem kesehatan global dalam hal kesiapsiagaan. Negara-negara di ASEAN perlu belajar dari pelajaran berharga ini dan tidak hanya fokus pada respons ketika pandemi terjadi, tetapi juga pada persiapan sebelum ancaman muncul.

Perlu ditetapkan kerangka kerja yang lebih kuat dalam hal pengawasan penyakit, pelaporan, dan penanggulangan dini untuk mencegah penyebaran virus. Investasi dalam penelitian dan pengembangan juga perlu ditingkatkan agar teknologi dan strategi yang ada tetap relevan dan efektif.

Pendidikan masyarakat tentang pencegahan penyakit juga harus prioritas utama. Kesadaran yang tinggi di kalangan masyarakat dapat membantu mempercepat penanganan ketika terjadinya wabah.

Tidak hanya itu, kolaborasi internasional dalam bidang kesehatan sangat diperlukan. Pengalaman negara lain dapat memberikan wawasan yang berharga untuk memperkuat sistem kesehatan di kawasan ASEAN.

Dengan semua upaya ini, kita dapat menciptakan ketahanan yang lebih baik untuk menghadapi pandemi di masa depan, sehingga tidak terjebak dalam siklus yang sama yang telah kita alami sebelumnya.

Kesimpulan dan Harapan untuk Kesehatan di ASEAN Menatap ke depan, harapan kita semua adalah agar konsep One Health bisa diimplementasikan secara optimal di ASEAN. Ini adalah peluang untuk membangun sistem kesehatan yang lebih tangguh dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.

Keterlibatan aktor-aktor utama dalam pembuatan kebijakan, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat sipil, akan menjadi kunci dalam mewujudkan cita-cita ini. Semua pihak harus merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap kesehatan lingkungan mereka.

Pentingnya kerjasama antarnegara dalam menghadapi isu kesehatan global harus menjadi acuan. Dengan saling mendukung dan berbagi informasi, kita dapat lebih siap menghadapi krisis di masa mendatang.

Dengan belajar dari kesalahan dan pengalaman sebelumnya, dunia, termasuk ASEAN, memiliki kesempatan untuk tidak jatuh dua kali ke lubang yang sama. Siap atau tidak, kita harus bersatu untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem kesehatan kita bersama.

Akhir kata, mari kita bersama-sama menjadikan kesehatan publik sebagai prioritas utama untuk generasi yang akan datang. Kesehatan adalah investasi yang baik untuk masa depan kita semua.