Lepas Jabatan Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi Dapat Tugas Baru?

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kini menjabat sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dengan jabatan tersebut, dia kini mengemban dua tanggung jawab sekaligus yang menyangkut kebijakan pangan di Indonesia.

Amran menyatakan bahwa penunjukan tersebut merupakan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto. "Kami hanya melaksanakan perintah dari atasan," tegas Amran, saat konferensi pers di Kantor Bapanas, Jakarta, pada Senin (13/10/2025).

Dia menambahakan bahwa sebelum Bapanas berdiri, fungsi pengelolaan pangan sebelumnya berada di bawah Kementerian Pertanian. Ini mencakup berbagai aspek seperti pengawasan dan pengaturan dalam sektor pertanian dan pangan yang berjalan bersamaan dengan Badan Karantina Indonesia.

Dalam penjelasannya, Amran juga menyebut bahwa alasan efisiensi menjadi salah satu fokus bagi pemerintah. "Dahulu, Badan Pangan merupakan bagian dari Kementerian Pertanian, termasuk karantina. Jadi, mungkin bisa disebut efisiensi," ungkap Amran lebih lanjut.

Peran dan Tanggung Jawab Kepala Bapanas yang Baru Dalam posisi barunya, Amran diharapkan dapat mengarahkan kebijakan pangan nasional dengan lebih efektif. Target utamanya adalah menjamin ketersediaan pangan yang cukup dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Sebagai seorang yang berpengalaman di bidang pertanian, Amran memiliki pemahami mendalam mengenai tantangan yang dihadapi sektor ini. Dia akan berfokus pada peningkatan produksi makanan serta pengaturan distribusi yang lebih baik.

Selanjutnya, Amran menegaskan pentingnya kolaborasi antar lembaga untuk mewujudkan tujuan tersebut. Hal ini mencakup penguatan sinergi antara pemerintah daerah dan pusat dalam memanage sumber daya pangan secara efisien.

Langkah awal yang akan diambil mencakup riset dan pengembangan teknologi pertanian terbaru. Amran meyakini bahwa inovasi adalah kunci untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat seiring pertumbuhan populasi.

Strategi Pangan Berkelanjutan untuk Masa Depan Dalam upaya menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan, Amran menekankan pentingnya pertanian ramah lingkungan. Konsep ini tidak hanya menjaga kelestarian alam, tetapi juga meningkatkan produktivitas tanah yang ada.

Amran percaya bahwa petani perlu diberdayakan dengan pengetahuan dan sumber daya yang tepat. Edukasi mengenai praktik pertanian baik akan membantu menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim.

Peran teknologi juga tidak bisa diabaikan. Penerapan teknologi modern diharapkan dapat menyempurnakan proses produksi dan distribusi pangan, membuatnya lebih efisien dan efektif. Hal ini akan membantu menjaga keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan pangan.

Lebih lanjut, sektor agroindustri akan ditingkatkan untuk memastikan bahwa produk lokal mendapat tempat di pasar. Amran mengganggap ini penting untuk peningkatan pendapatan petani lokal.

Perhatian pada Ketahanan Pangan Nasional Amran menyadari bahwa ketahanan pangan menjadi salah satu isu kritis bagi negara. Oleh karena itu, upaya penguatan rantai pasokan pangan menjadi prioritas utama dalam kebijakan yang akan dicanangkan.

Dia juga berencana untuk membangun infrastruktur pertanian yang lebih baik. Akses ke teknologi dan informasi yang memadai tentu akan berkontribusi pada efisiensi dalam pengelolaan pangan.

Kerjasama internasional akan menjadi bagian dari strategi ini. Amran akan berupaya menjalin hubungan dengan negara lain untuk berbagi pengetahuan dan teknologi pertanian yang dapat mendorong kemandirian pangan nasional.

Melalui kolaborasi dan inovasi, harapannya ketahanan pangan Indonesia dapat diperkuat sehingga dapat menghadapi setiap tantangan yang ada. Upaya ini juga diharapkan menunjang kesejahteraan petani dan masyarakat luas.