Ancaman yang dikenal sebagai “bom waktu demografi” kini menjadi isu yang mendesak bagi banyak perusahaan di Jepang. Krisis ini dipicu oleh kombinasi antara penurunan generasi penerus yang siap mengambil alih bisnis keluarga dan tekanan dari beban pajak warisan yang semakin tinggi.
Dalam konteks ini, kita melihat bagaimana tradisi yang dulunya dianggap sebagai suatu keharusan untuk mewariskan bisnis keluarga sekarang mulai tergantikan dengan pilihan yang lebih pragmatis. Banyak pemilik bisnis merasa bahwa menjual perusahaan menjadi solusi yang lebih rasional di tengah realitas yang semakin menantang.
Support authors and subscribe to content
This is premium stuff. Subscribe to read the entire article.