Fenomena terbaru yang mencuat di kalangan generasi Z adalah penggunaan kecerdasan buatan (AI) sebagai sarana curhat. Hal ini mulai menarik perhatian banyak pihak, termasuk Ikatan Psikolog Klinis Indonesia, yang berupaya untuk memahami dampak dari kecenderungan ini terhadap kesehatan mental.
Dr. Retno Kumolohadi, seorang psikolog senior, menyatakan bahwa meskipun AI bisa menawarkan bantuan awal, tidak ada sistem yang dapat benar-benar menggantikan peran psikolog klinis. Pengguna AI seringkali merasa kehilangan dalam pengalaman yang lebih dalam dan memerlukan interaksi manusia untuk mendapatkan pemahaman yang lebih utuh tentang masalah emosional mereka.
Support authors and subscribe to content
This is premium stuff. Subscribe to read the entire article.












