Asosiasi Otomotif Gaikindo Dipimpin Pejabat Kementerian Perindustrian

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) baru saja menggelar pemilihan untuk posisi ketua umum dalam Rapat Umum Anggota (RUA) XX. Dalam acara yang berlangsung pada Rabu (10/9), Putu Juli Ardika terpilih setelah meraih suara terbanyak dari para anggota yang hadir.

Keputusan ini diambil setelah setiap anggota yang tergabung dalam Gaikindo, yang kini terdiri dari 59 perusahaan otomotif, mengajukan 10 nama calon untuk menjadi pengurus periode 2025-2028. Proses pemilihan berlangsung melalui mekanisme voting yang ketat, di mana perwakilan perusahaan memberikan suara mereka untuk menentukan siapa yang akan menduduki posisi tersebut.

Hal ini menunjukkan adanya dinamika dalam industri otomotif di Indonesia, di mana pemilihan pemimpin sering kali mencerminkan situasi dan tantangan yang dihadapi sektor ini. Pemilihan ini bukan hanya soal siapa yang memimpin, tetapi juga tentang visi dan misi yang akan dibawa ke depan dalam menghadapai masa depan industri otomotif yang semakin kompetitif.

Proses Pemilihan dan Tantangan yang Dihadapi Menurut sumber dari Gaikindo, Putu Juli diusulkan oleh salah satu anggota, meskipun identitas perusahaan tersebut tidak diungkapkan. Hal ini menandakan bahwa dukungan bagi Putu Juli cukup solid dari dalam anggota asosiasi.

Putu Juli sendiri dikenal sebagai salah satu komisaris di Tjahja Sakti Motor, perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan logistik untuk BMW dan Mini. Dengan pengalaman tersebut, dia diharapkan membawa perubahan positif dalam kepemimpinannya di Gaikindo.

Di sisi lain, pengumuman dari Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa Putu Juli masih menjabat sebagai Plt. Direktorat Jenderal Industri Agro. Jabatan ini diemban sejak pelantikannya oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, pada 14 Januari 2025.

Kompetisi dalam Pemilihan Ketua Umum Gaikindo Namun, ada tantangan yang harus dihadapi, terutama terkait statusnya di perusahaan-perusahaan anggota. Memang, salah satu syarat untuk menjadi ketua adalah jabatan di salah satu perusahaan anggota Gaikindo. Menurut sumber, Putu Juli telah pensiun, yang bisa menjadi penghalang untuk posisinya.

Proses voting menunjukkan kompetisi yang ketat, di mana Putu Juli berhasil mengalahkan calon lainnya, Jongkie D. Sugiarto, dengan selisih suara yang sangat tipis. Meskipun Jongkie tidak terpilih sebagai ketua umum, ia tetap diberikan posisi penting sebagai ketua untuk periode yang sama.

Putu Juli menggantikan posisi Yohannes Nangoi, yang telah menjabat sejak 2016. Kepemimpinan baru ini muncul di tengah tantangan besar industri otomotif, di mana perubahan teknologi, terutama elektrifikasi, menjadi tuntutan utama.

Profil dan Latar Belakang Putu Juli Ardika Sebelum terpilih menjadi ketua umum Gaikindo, Putu Juli memiliki latar belakang yang kuat di bidang industri otomotif. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Ilmate di Kementerian Perindustrian dari 2017 hingga 2020 dan juga sebagai PLT di posisi yang sama pada 2024.

Pengalamannya dalam berbagai posisi strategis ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan Gaikindo dan industri otomotif di tanah air. Sejumlah tantangan yang dihadapi saat ini, seperti dampak krisis ekonomi dan transisi menuju teknologi ramah lingkungan, menjadi bagian yang harus ditangani olehnya.

Putu Juli dikenal memiliki kemampuan untuk berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, yang menjadi kunci dalam menghadapi berbagai isu industri saat ini. Misi untuk membangun kemitraan yang lebih baik antara pemerintah dan sektor swasta menjadi salah satu fokus utama kepemimpinannya.

Daftar Pengurus Gaikindo Periode 2025-2028 Dalam pemilihan yang baru saja berlangsung, struktur pengurus Gaikindo untuk periode 2025-2028 juga telah ditetapkan. Putu Juli Ardika menjadi ketua umum, menggantikan Yohannes Nangoi.

Pengurus lainnya yang terpilih termasuk Anton Kemal Tasli Kumonty sebagai ketua harian, serta Jongkie D. Sugiarto, Erlan Krisnaring, Andrew Nasuri, Rizwan Alamsjah, Henry Tanoto, Susilo Darmawan, dan Benawati Abas masing-masing bertindak sebagai ketua di berbagai bidang.

Untuk tugas bendahara dipercayakan kepada Hendry, sementara Kukuh Kumara ditunjuk sebagai sekretaris umum. Struktur ini bertujuan untuk menciptakan dinamika serta keseimbangan dalam menghadapi tantangan industri otomotif yang kian kompleks.