Perselingkuhan telah menjadi fenomena yang melintasi berbagai zaman dan budaya, termasuk di era kolonial Hindia Belanda. Dalam konteks ini, perselingkuhan bukan hanya menjadi urusan pribadi, tetapi juga menciptakan skandal yang menarik perhatian publik dan mempengaruhi dinamika kekuasaan di antara para pejabat. Banyak cerita tentang hubungan terlarang ini, tetapi satu hal yang pasti: tantangan moral sering kali absen di tengah hiruk-pikuk birokrasi.
Keberadaan pegawai negeri sipil, yang dikenal dengan istilah “ambtenaar,” membawa serta gaya hidup yang berbeda. Mereka bukan hanya menjalankan tugas pemerintahan, tetapi juga menghabiskan waktu di luar jam kerja dengan berbagai kegiatan yang sering kali dianggap tidak bermoral oleh masyarakat setempat. Tindakan ini menciptakan dampak yang mendalam, baik secara sosial maupun politik di tengah masyarakat kolonial.
Support authors and subscribe to content
This is premium stuff. Subscribe to read the entire article.