Berantas 2,8 Juta Konten Negatif dan 2,1 Juta Terkait Judol

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) baru-baru ini mengungkapkan bahwa mereka telah memblokir sebanyak 2,8 juta konten negatif, dengan 2,1 juta di antaranya merupakan konten judi online. Ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman dari perjudian dalam dunia digital di Indonesia, terutama di masa di mana akses internet semakin meluas.

Proses pemblokiran ini dilakukan selama hampir satu tahun dengan memanfaatkan Sistem Kepatuhan Moderasi Konten (Saman). Menurut Alexander Sabar, Dirjen Pengawasan Digital Komdigi, angka tersebut menjadi saksi bisu adanya aktivitas judi yang masih merajalela di kalangan masyarakat.

"Dari tanggal 20 Oktober tahun lalu hingga 16 September kemarin, kami telah menangani lebih dari 2,8 juta konten negatif," ujar Alex. Hasil ini menunjukkan betapa pentingnya upaya kontinyu dalam memberantas penyebaran konten judi dan perilaku ilegal lainnya di dunia maya.

Peran Sistem Saman dalam Memerangi Konten Negatif Sistem Saman berfungsi untuk meningkatkan efektivitas pemantauan dan pengelolaan konten negatif. Dalam proses kerjanya, Saman menghubungkan platform user-generated content dengan sistem pemantau, sehingga mampu mengidentifikasi konten yang tidak sesuai dengan lebih cepat. Hal ini diharapkan dapat mempercepat respon terhadap konten yang teridentifikasi negatif.

"Sistem ini mengirim surat kepada platform dalam waktu yang telah ditentukan untuk melakukan takedown," jelas Alex. Prosedur ini dirancang agar deteksi dan penghapusan konten dapat dilakukan dengan efisien dan efektif.

Alex juga menyatakan bahwa sistem ini akan terus dievaluasi guna meningkatkan akurasi dan efektivitasnya. Meski demikian, metode manual yang telah ada sebelumnya tetap menjadi bagian penting dari strategi mereka.

Dengan adanya sistem yang terintegrasi seperti Saman, diharapkan akan semakin memudahkan masyarakat untuk melaporkan konten negatif. Ini juga menciptakan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan kenyamanan berinternet.

Apabila masyarakat menemukan konten judi online, mereka diminta untuk segera melapor melalui saluran yang telah tersedia. Partisipasi aktif dari masyarakat sangat penting demi terciptanya ruang digital yang lebih bersih dan aman.

Kategori Konten yang Mendapat Perhatian Khusus Di antara sejumlah konten negatif yang diblokir, ada kategori tertentu yang mendapatkan perhatian khusus. Konten perjudian, pornografi, dan khususnya pornografi anak merupakan beberapa di antaranya. Dalam konteks ini, Alex menekankan bahwa konten judi online dan pornografi anak harus segera ditindak tegas.

"Konten yang dianggap atensi akan diproses dalam 1x4 jam, sedangkan yang lainnya dalam 1x24 jam," tambahnya. Kecepatan ini menjadi sangat penting untuk mencegah dampak negatif lebih lanjut.

Data menunjukkan bahwa sebagian besar dari konten yang diblokir berasal dari situs atau IP tertentu. Dari total 2.179.223 konten, terdapat 1.932.131 yang teridentifikasi dari situs tertentu, dan sisanya berasal dari berbagai platform, seperti Meta dan Google.

Lebih lanjut, ada pula konten yang diunggah melalui aplikasi berbagi file, serta media sosial. Ini menunjukkan luasnya jangkauan konten negatif yang harus ditangani oleh pemerintah.

Dengan adanya kerjasama antara berbagai pihak, mulai dari pihak pemerintah hingga masyarakat, diharapkan upaya pemberantasan ini dapat berjalan lebih efektif dan target-target yang ditetapkan dapat tercapai.

Tantangan dalam Pemberantasan Konten Negatif di Dunia Digital Salah satu tantangan utama dalam memberantas konten negatif adalah sifatnya yang selalu berubah dan beradaptasi. Pelaku kejahatan di dunia maya sering kali menemukan cara-cara baru untuk menghindari pemantauan, sehingga diperlukan strategi yang selalu diperbarui. Keberhasilan dalam mengatasi masalah ini membutuhkan inovasi dan teknologi yang lebih canggih.

Selain itu, proses verifikasi konten juga menjadi tantangan tersendiri. Platform diharapkan dapat memberikan banding jika mereka merasa penilaian yang dilakukan oleh Sistem Saman tidak tepat. Ini memastikan keadilan bagi semua pengguna, tetapi juga menambah kompleksitas dalam pengelolaan konten.

Perlu ada kesadaran kolektif dari semua pihak untuk bisa bersinergi dalam menanggulangi konten negatif. Dengan demikian, pendekatan yang lebih holistik akan memungkinkan terciptanya dunia maya yang lebih aman bagi semua pengguna.

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk terus berinvestasi dalam teknologi dan pelatihan infrastruktur yang mendukung. Hanya dengan cara ini, efektivitas sistem yang ada dapat dimaksimalkan.

Di samping itu, keterlibatan masyarakat juga sangat diperlukan. Edukasi mengenai bahaya konten negatif dan cara melaporkannya harus diperkuat agar setiap individu dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan digital yang lebih positif.