Keadaan bandara di Asia Tenggara menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka, kecuali Bandara Changi di Singapura, tidak berhasil masuk dalam 100 besar daftar Bandara Terbaik Dunia untuk tahun 2025. Hal ini disebabkan oleh skor kinerja ketepatan waktu yang kurang memuaskan dari banyak bandara di kawasan tersebut, sebagaimana diungkapkan oleh AirHelp.
AirHelp adalah pemimpin dalam layanan kompensasi penerbangan yang mengevaluasi 250 bandara di seluruh dunia. Penilaian ini bergantung pada tiga faktor utama: kinerja ketepatan waktu, kepuasan pelanggan, serta kualitas layanan makanan dan ritel yang ditawarkan.
Support authors and subscribe to content
This is premium stuff. Subscribe to read the entire article.