Diduga Manipulasi Harga Saham dan Penggelapan Pajak oleh HYBE

Agensi hiburan terkemuka asal Korea Selatan, HYBE, saat ini menghadapi situasi yang cukup serius. Layanan Pajak Nasional Korea Selatan (NTS) tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait dugaan manipulasi saham dan transaksi yang mencurigakan.

Penyelidikan ini dimulai setelah munculnya dugaan bahwa HYBE terlibat dalam praktik-praktik tidak etis saat proses penawaran saham perusahaan. Tim penyidik dari NTS dilaporkan telah mengunjungi kantor pusat HYBE di Seoul untuk menyita dokumen yang relevan.

Dilaporkan oleh berbagai sumber, NTS telah memulai audit besar-besaran terhadap 27 perusahaan yang diduga melakukan penyimpangan dalam laporan keuangan. HYBE menjadi salah satu perusahaan yang terdaftar dalam daftar perusahaan yang dijadwalkan untuk diteliti lebih lanjut. Hal ini menunjukkan bahwa kasus ini dapat merembet menjadi isu yang lebih besar di dunia bisnis Korea.

Dalam laporan yang dirilis, terdapat sembilan perusahaan yang dituduh memalsukan laporan keuangan untuk menaikkan harga saham dan delapan lainnya terlibat dalam praktik bisnis yang merugikan. Selain itu, dugaan penggelapan pajak dapat mencapai total 1 triliun won, yang setara dengan sekitar Rp11,8 triliun.

Penyelidikan Terkait Manipulasi Saham di HYBE Penyelidikan sebelumnya juga telah dilakukan oleh unit polisi khusus dari Otoritas Jasa Keuangan Korea Selatan. Kasus ini dipicu oleh dugaan bahwa pendiri sekaligus Chairman HYBE, Bang Si-hyuk, terlibat dalam penipuan terhadap para investor. Diduga, ia berbohong tentang penawaran saham perdana (IPO) HYBE.

Bang Si-hyuk dituduh menyampaikan informasi yang menyesatkan kepada investor, termasuk perusahaan ventura pada tahun 2019. Dalam situasi yang bersamaan, ia diduga turut memfasilitasi pembelian saham melalui perusahaan ekuitas swasta yang didirikan oleh eksekutif HYBE.

Setelah perusahaan tersebut resmi melantai di bursa saham, perusahaan tujuan khusus yang digunakan untuk transaksi menjual sahamnya. Bang disebutkan menerima bagian yang signifikan atas keuntungan berdasarkan kesepakatan awal, yang kini sedang diselidiki oleh NTS berkaitan dengan penghindaran pajak.

Audit Pajak Pertama dalam Tiga Tahun Terakhir Penyelidikan ini menjadi audit pajak pertama yang dialami oleh HYBE dalam tiga tahun terakhir. Sebelumnya, NTS juga pernah melakukan audit reguler pada bulan Juni 2022 dan menghasilkan tambahan pungutan pajak dalam jumlah besar.

Melihat situasi saat ini, dampak dari keduanya mungkin akan cukup signifikan untuk reputasi dan finansial HYBE. Pihak manajemen perlu mempersiapkan penjelasan yang komprehensif kepada publik dan investor mengenai situasi yang sedang berlangsung.

Menanggapi hal ini, banyak pihak mulai memberikan perhatian lebih terhadap transparansi dan etika dalam praktik bisnis di industri hiburan Korea Selatan. Perhatian publik dan investor semakin meningkat, mengingat kasus ini melibatkan nama besar di dunia hiburan.

Dampak dan Reaksi Terhadap Kasus HYBE Kasus ini membawa dampak besar bagi HYBE, yang dikenal sebagai salah satu agensi dengan nilai pasar yang tinggi. Para analis pasar mulai mengamati pergerakan harga saham HYBE di bursa dan dampaknya terhadap portofolio investor. Tidak sedikit investor yang merasa khawatir akan stabilitas perusahaan di masa depan.

Keterlibatan beberapa agensi dalam penyelidikan ini menciptakan kekhawatiran baru terhadap industri hiburan Korea secara keseluruhan. Banyak yang berharap agar kasus ini dapat diselesaikan dengan cara yang adil dan transparan demi kepercayaan publik.

Sebagai agensi yang didominasi oleh prestasi luar biasa dalam industri musik, HYBE diharapkan dapat melewati masa sulit ini dengan memperbaiki praktik-praktik internal yang dipertanyakan. Hal ini demi menjaga kepercayaan dari para penggemar dan investor.