HUT ke-80 RI, BULOG Salurkan Bantuan Pangan dan Gelar GPM di Papua

Dalam rangka menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Perum BULOG berkolaborasi dengan TNI/Polri serta pemerintah daerah di Papua Pegunungan dan Papua Selatan melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM). Program ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga, memperkuat ketahanan pangan, dan memastikan penyaluran Bantuan Pangan (Banpang) kepada masyarakat yang tepat sasaran.

GPM dilaksanakan di berbagai lokasi strategis di enam kabupaten di Papua Pegunungan, yaitu Jayawijaya, Tolikara, Mamberamo Tengah, Lanny Jaya, Yalimo, dan Puncak Jaya. Dukungan pihak keamanan, termasuk Kodim dan Polres setempat, memperkuat kesuksesan acara ini, yang menyiapkan stok pangan dalam jumlah mencukupi kepada masyarakat.

Berbagai komoditas pangan, seperti beras SPHP, gula pasir, dan minyak goreng, disediakan dalam jumlah yang cukup. Khususnya beras, dijual dengan harga terjangkau yaitu Rp13.500/kg, menjadikan program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat di wilayah tersebut.

Pemenuhan Kebutuhan Pangan Melalui Kerja Sama Komprehensif Pimpinan BULOG Cabang Wamena, Stephanus Kurniawan, menegaskan bahwa penyaluran Banpang dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk periode Juni-Juli 2025 telah tercapai 100 persen, dengan total mencapai 2.670 ton. Pemenuhan ini menandakan keberhasilan kolaborasi antara berbagai pihak meski menghadapi medan yang berat.

Kesulitan geografis dan tantangan keamanan tidak menjadi penghalang bagi tim dalam menjalankan tugasnya. Kurniawan menyampaikan rasa syukur karena semua penyaluran dapat diselesaikan tepat waktu tanpa kendala yang berarti.

Data menunjukkan bahwa realisasi penyaluran beras SPHP di Wamena hingga pertengahan Agustus 2025 telah mencapai lebih dari 123 ton. Keberhasilan ini menggambarkan keseriusan dalam menjaga ketersediaan pangan di wilayah Papua yang sering kali terdampak oleh berbagai situasi.

Aktivitas GPM di Papua Selatan Pada Wilayah Papua Selatan, Polres Merauke berkolaborasi dengan BULOG Cabang Merauke mengadakan GPM di sejumlah titik strategis seperti Pelabuhan Merauke dan Mako Polres. Kegiatan yang berjalan dari 11 hingga 15 Agustus 2025 ini bertujuan untuk menyediakan komoditas pangan dengan harga yang bersahabat bagi masyarakat.

Sejumlah sembako dijual dengan harga yang terjangkau, di mana beras SPHP dijual seharga Rp12.000/kg, minyak goreng Rp15.700/liter, dan gula pasir Rp18.000/kg. Pelaksanaan program ini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah serta aparat keamanan untuk memastikan kelancaran penyaluran.

Pimpinan BULOG Cabang Merauke, Karennu, menyatakan bahwa dalam kegiatan ini sebanyak 2 ton beras SPHP telah tersalurkan, menjadikan total penyaluran beras sepanjang tahun 2025 di Merauke mencapai lebih dari 23 ton. Ini merupakan langkah awal yang baik dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

Strategi Distribusi Bantuan Pangan di Daerah Terpencil Pada wilayah kerja Kancab Merauke, yang meliputi Kabupaten Merauke, Asmat, Boven Digoel, Mappi, dan Yahukimo, progres penyaluran bantuan pangan sudah mencapai 739 ton. Angka ini mewakili 56,23% dari total pagu dua bulan yang ditetapkan sebesar 1.315 ton, dengan sisa penyaluran akan dilakukan secara bertahap.

Namun, tantangan geografis, cuaca buruk, dan masalah transportasi menjadi kendala tersendiri dalam proses distribusi. Meskipun demikian, dinamisasi keamanan di daerah seperti Yahukimo tetap dijadikan fokus dalam rangka mencapai tujuan distribusi yang optimal.

Strategi distribusi yang sistematis dan keberanian dalam mengatasi tantangan telah menunjukkan hasil positif dalam penyaluran pangan. Hal ini menunjukkan ketahanan dan komitmen dari pihak terkait untuk memastikan masyarakat mendapatkan kebutuhan pokoknya.

Respon Masyarakat Terhadap Program Bantuan Pangan Kapolres Merauke, AKBP Leonardo Yoga, menyatakan bahwa GPM adalah langkah efektif untuk menekan harga pangan dan memberikan dukungan kepada masyarakat. Dia menekankan pentingnya kerja sama antara BULOG dan institusi terkait lainnya dalam menjamin keberlanjutan.

Antusiasme masyarakat pun terlihat jelas, di mana program GPM dan Banpang dihargai sebagai solusi nyata bagi mereka menghadapi tantangan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Harapannya adalah agar program-program ini bisa terus berlanjut dengan cakupan penerima yang lebih luas.

Pandangan positif dari masyarakat memberikan dorongan bagi pihak-pihak terkait untuk terus meningkatkan kinerja dan kesigapan dalam mengatasi masalah pangan. Dengan respons yang baik ini, diharapkan akan ada peningkatan dalam pelaksanaan program di masa depan.