Perayaan militer di China pada Rabu (3/9) menarik perhatian global ketika dihadiri oleh pemimpin negara seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dan juga Presiden RI Prabowo Subianto. Momen ini tidak hanya menarik perhatian para pemimpin dunia, tetapi juga memicu reaksi dari Presiden Amerika Serikat yang menuduh adanya konspirasi yang mengancam kepentingan negaranya.
Dalam sebuah cuitan, Presiden AS menyampaikan harapannya untuk rakyat China yang merayakan, sembari mengingatkan tentang hubungan dengan Putin dan Kim Jong Un. Pandangan skeptis AS terhadap niat China dan anggotanya dalam merayakan kekuatan militer bukanlah hal yang baru, melainkan suatu pola yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dan menyangkut banyak realitas sejarah.
Support authors and subscribe to content
This is premium stuff. Subscribe to read the entire article.