Jagoan UMKM Naik Kelas Ungkap Perjuangan Nyata Pengusaha Lokal

Kompetisi Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas telah resmi dimulai dan menghadirkan dua episode perdana pada tanggal 5 Oktober 2025, mengajak penonton merasakan emosi di setiap tayangannya. Ajang ini memberikan kesempatan berharga bagi pelaku UMKM terbaik Indonesia untuk menunjukkan inovasi, kreativitas, dan semangat juang mereka dalam dunia bisnis yang kompetitif.

Kompetisi ini bukan sekadar pamer produk, melainkan juga menampilkan drama persaingan dan kisah-kisah mengharukan dari para peserta. Setiap episode diwarnai dengan momen inspiratif yang meninggalkan kesan mendalam serta harapan baru bagi masa depan UMKM di Indonesia.

Setiap detik dalam kompetisi ini menawarkan kejutan, dimulai dari awal perjalanan bisnis para peserta hingga keberanian mereka untuk menampilkan produk di depan publik. Dengan beragam latar belakang, mereka menyuguhkan cerita unik yang membuktikan bahwa impian bisa diwujudkan dengan kerja keras dan ketekunan.

Selain itu, Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas menghadirkan para juri yang sangat berpengalaman di bidang bisnis. Daniel Mananta, yang lebih dikenal sebagai presenter TV, memiliki latar belakang yang kuat sebagai pengusaha sukses dengan brand fesyen DAMN! I Love Indonesia.

Keberadaan Daniel sebagai juri tentu memberikan keuntungan bagi peserta, karena ia memiliki pemahaman yang mendalam tentang pentingnya identitas dalam produk. Selain Daniel, Lizzie Parra, pendiri BLP Beauty, turut berperan sebagai juri, membuka pandangan baru dalam dunia kecantikan dan gaya hidup bagi para peserta.

Memahami Tantangan Pertama di Kompetisi Shopee Jagoan UMKM Tantangan pertama bagi para peserta menghadirkan kisah-kisah unik dan inspiratif dari setiap Jagoan UMKM. Di episode perdana, 20 finalis diberi kesempatan untuk mempresentasikan usaha mereka, menjelaskan Unique Selling Point (USP) serta proyeksi pertumbuhan bisnis yang dimiliki.

Para peserta membawa cerita khas masing-masing, termasuk Baim Alkatiri, mantan artis cilik, yang kini sukses lewat brand parfum X-PERFUMERY, serta Annisa yang akrab disapa Anin dengan brand DS Modest, yang berhasil meraih rekor MURI untuk produk sajadah dan sarung travelling.

Tidak hanya itu, Micheal dengan Maritim Bag Indonesia dan Angga Pras, eks timnas pelajar U-19, juga menjadi bagian dari perjalanan ini, menunjukkan keragaman latar belakang yang memperkaya event tersebut. Hal ini menciptakan suasana kompetisi yang dinamis dan penuh inspirasi.

Salah satu kisah mengharukan berasal dari Rusman, pemilik Dthree, yang mengubah hidupnya setelah kehilangan sang anak dan menyadari pentingnya waktu bersama keluarga. Keputusan Rusman untuk menekuni bisnis dengan fokus pada nilai kekeluargaan menjadi salah satu titik balik yang menginspirasi banyak orang.

Dengan gabungan tujuan bisnis dan nilai-nilai ini, Dthree berhasil memenangkan Golden Star di episode pertama, memberikan sinyal kuat tentang kekuatan inovasi yang disertai dengan nilai manusiawi dalam setiap usaha.

Menghadapi Tantangan Kedua: Inovasi Produk Bertema Nusantara Di episode selanjutnya, para peserta menghadapi tantangan baru untuk menciptakan inovasi produk bertema 'Cinta Indonesia'. Mereka dituntut untuk mengembangkan strategi pemasaran yang tidak hanya menarik tetapi juga menggugah semangat kebersamaan dan cinta terhadap budaya lokal.

Peserta seperti Zenitha memperkenalkan hijab sablon motif rumah adat, sementara Hirakiya memikat perhatian dengan tas seni bordir motif Priangan. Di sisi lain, HomLiv mempersembahkan alat masak yang terinspirasi oleh batik, menciptakan harmoni antara tradisi dan modernitas.

Tantangan pun semakin mendalam dengan adanya Haykal Kamil, Creativepreneur yang menjadi juri tamu untuk memberikan insight tambahan kepada para peserta. Haykal tidak hanya memberikan penilaian, tetapi juga menjadi mentor bagi mereka, termasuk Dthree yang menampilkan abaya bernuansa batik.

Tantangan ini juga membawa momen emosional bagi Erlyanie dari B Erl Cosmetics, yang mengenalkan body shower oil dengan wangi bunga melati yang menyimpan kenangan indah akan ibunya. Kreasi ini mendapatkan pujian luar biasa dari para juri, menghubungkan aspek emosional dengan inovasi produk.

Episode kedua berakhir dengan ketegangan tinggi, memperlihatkan tiga peserta yang berada di posisi terbawah. Dengan dua peserta akan tereliminasi, tantangan berikutnya semakin berat, menguji lebih dari sekadar kreativitas tetapi juga strategi pemasaran yang efektif.

Tantangan Kreativitas Konten Pemasaran di Episode Selanjutnya Pada episode mendatang, para peserta akan dihadapkan pada tantangan menciptakan konten pemasaran yang interaktif dan kreatif. Setiap peserta dituntut untuk merancang konten promosi yang menarik dan mampu menarik perhatian pasar yang lebih luas.

Karya-karya peserta ini akan dinilai oleh juri utama dan juri tamu, Najla Bisyir, seorang konten kreator sukses, yang dikenal karena kemampuannya dalam menciptakan konten viral dan berdaya jual tinggi. Pendekatan segar dari Najla diharapkan mampu membawa perspektif baru bagi para peserta.

Kompetisi ini menunjukkan bahwa kesuksesan tidak hanya bergantung pada produk yang inovatif, tetapi juga kemampuan beradaptasi dengan tren pemasaran dan inovasi di setiap langkah. Ini adalah waktu yang tepat bagi pengusaha UMKM untuk berinovasi dan berusaha lebih keras dalam menghadapi tantangan.

Sebagai penutup, penonton diundang untuk menyaksikan episode berikutnya dan mendukung peserta favorit melalui voting. Sambil menunggu tayangnya episode terbaru, mereka juga bisa menikmati rekap dan teaser di platform media sosial dan YouTube.

Dengan demikian, Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas bukan hanya sekadar kompetisi, melainkan juga sebuah perjalanan inspiratif yang menguatkan nilai perjuangan dan inovasi di dunia UMKM Indonesia. Siapakah yang akan melanjutkan perjalanan dan siapakah yang harus mengakhiri kompetisi? Mari saksikan bersama!