Sementara itu, Juventus datang ke Madrid dengan tekanan yang cukup berat. Klub asal Turin itu baru mengoleksi dua poin dari dua pertandingan pembuka, menciptakan keraguan akan kemampuan mereka untuk bersaing di level tinggi. Pada matchday pertama, mereka hanya mampu bermain imbang 4-4 melawan Borussia Dortmund setelah kebobolan dua gol di akhir laga, lalu membalas dengan dua gol dramatis di masa tambahan waktu.
Kisah serupa terulang di matchday kedua. Saat melawan Villarreal di El Madrigal, Juventus unggul hingga menit-menit akhir, sebelum mantan pemain pinjaman mereka, Renato Veiga, mencetak gol penyeimbang di detik terakhir. Laga itu berakhir 2-2, menambah panjang catatan imbang mereka menjadi lima pertandingan beruntun — rekor terpanjang dalam hampir dua dekade.
Support authors and subscribe to content
This is premium stuff. Subscribe to read the entire article.