Mengapa Mobil Baru Tidak Perlu Menggunakan Pertalite atau Pertamax?

Ketika membeli mobil baru, tentunya pemilik ingin memberikan perawatan terbaik, termasuk memilih bahan bakar yang tepat. Salah satu pertimbangan yang penting adalah memilih bahan bakar minyak (BBM) yang sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan. Mengetahui jenis BBM yang tepat sangat penting untuk menjaga kinerja mobil dan efisiensi bahan bakar.

Di Indonesia, banyak pemilik mobil sering kali bingung antara dua pilihan umum, yakni Pertamax dan Pertalite. Namun, apakah Anda tahu bahwa kedua jenis BBM ini mungkin bukan pilihan terbaik untuk mobil baru Anda yang telah mengadopsi standar emisi lebih ketat?

Penggunaan BBM yang tepat tidak hanya berpengaruh pada performa mesin, tetapi juga pada lingkungan. Mobil bermesin bensin yang menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai dapat mengakibatkan emisi yang lebih tinggi, berkaitan langsung dengan dampak terhadap kesehatan dan lingkungan.

Pentingnya Memilih Bahan Bakar Sesuai Standar Emisi Mobil Sejak tahun 2018, semua mobil baru yang dijual di Indonesia telah memenuhi standar emisi Euro 4. Hal ini menunjukkan bahwa ada perubahan signifikan terhadap regulasi yang bertujuan untuk mengurangi polusi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahan bakar yang digunakan sesuai dengan standar tersebut.

Dalam konteks ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menetapkan kriteria khusus untuk BBM yang cocok bagi mobil Euro 4. Kriteria ini meliputi tingkat oktan (RON) minimal 91, bebas dari timbal, dan kandungan sulfur maksimum sebanyak 50 ppm.

Apabila pemilik mobil menggunakan BBM yang tidak sesuai dengan spesifikasi ini, ada risiko yang bisa muncul. Tidak hanya terkait pada efisiensi mesin, tetapi juga pada kerusakan mesin, yang seharusnya dihindari dengan memilih BBM yang benar.

Perbandingan Antara Pertalite dan Pertamax dengan Pertamax Turbo Dengan banyak pilihan BBM yang tersedia, pemilik mobil perlu memahami karakteristik dari masing-masing bahan bakar. Pertalite, misalnya, memiliki RON 90 dan kadar sulfur maksimum sebesar 500 ppm, yang menjadikannya tidak sesuai untuk mobil Euro 4. Sedangkan Pertamax, meski memiliki RON 92, kadar sulfurnya juga masih tidak memenuhi standar.

Di sisi lain, Pertamax Turbo muncul sebagai pilihan yang lebih baik untuk kendaraan dengan standar Euro 4, karena memiliki kadar oktan RON 98 dan kandungan sulfur maksimum 50 ppm. Ini menjadikannya lebih kompatibel dengan spesifikasi mesin modern.

Selain itu, Pertamax Green 95 yang diperkenalkan pada tahun 2023 juga memenuhi kriteria yang diperlukan untuk mobil Euro 4, dengan RON 95 dan kadar sulfur yang maksimal 50 ppm. Pilihan ini memberikan alternatif yang lebih baik bagi mereka yang mencari bahan bakar yang ramah lingkungan.

Kesadaran Pemilik Mobil terhadap Pemilihan BBM yang Tepat '.$Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie, menekankan pentingnya edukasi kepada pemilik mobil mengenai penggunaan BBM yang tepat. Menurutnya, banyak pemilik mobil baru yang masih menggunakan Pertalite atau Pertamax meskipun kendaraan mereka sudah seharusnya menggunakan bahan bakar yang lebih sesuai.

Tindakan ini tidak hanya berpotensi merugikan pemilik mobil dari segi kerusakan mesin, tetapi juga berdampak langsung pada lingkungan. Kendaraan yang tidak menggunakan BBM sesuai spesifikasi dapat meningkatkan emisi gas buang yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Jongkie juga menyoroti pertanyaan mengapa bahan bakar yang tidak sesuai standar Euro 4 masih tersedia di pasar. Hal ini menandakan perlunya regulasi yang lebih ketat dan kesadaran dari masyarakat untuk menggunakan produk yang lebih ramah lingkungan.