Pemerintah Indonesia berencana untuk menerapkan penggunaan bahan bakar B50, yang merupakan campuran antara solar dan biodiesel berbasis minyak sawit, mencapai 50 persen masing-masing. Kebijakan ini ditargetkan dapat diimplementasikan pada semester kedua tahun 2026, sebagai langkah lanjutan dalam mempercepat transisi energi yang lebih ramah lingkungan.
Langkah ini diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. Ia mencatat bahwa keinginan Presiden Prabowo Subianto adalah untuk mempercepat peralihan dari campuran B40 saat ini menjadi B50.
Support authors and subscribe to content
This is premium stuff. Subscribe to read the entire article.












