Sebuah malam di Pasuruan pada 29 Agustus 1909, saat itu para pekerja tidak pernah membayangkan akan menyaksikan peristiwa mengerikan yang mengubah kehidupan mereka selamanya. Sambil menyelesaikan pekerjaan mereka di kaki Gunung Semeru, mereka terpaksa menghadapi bencana alam yang ditandai dengan suara dentuman keras dan keluarnya awan panas dari gunung tersebut.
Dengan suasana yang seharusnya tenang, kegelapan malam yang pekat segera berubah menjadi ketakutan saat fenomena alam tidak terduga ini muncul. Saat sinar pagi merangkak masuk, mereka menyadari betapa menghancurkannya bencana itu, memberikan dampak yang tak terbayangkan pada kehidupan masyarakat sekitarnya.
Support authors and subscribe to content
This is premium stuff. Subscribe to read the entire article.












