Son Heung-min Resmi Tinggalkan Tottenham Hotspur, Apa Tujuan Berikutnya?

Setelah menempuh perjalanan yang panjang dan penuh prestasi berseragam Tottenham Hotspur selama sepuluh tahun, Son Heung-min akhirnya membuat keputusan besar dengan meninggalkan klub tersebut. Keputusan ini diambil di tengah sisa kontraknya yang tinggal satu tahun, dan diumumkan dalam konferensi pers menjelang pertandingan melawan Newcastle United di Seoul, Korea Selatan.

Keputusan Son ini bukanlah hal yang ringan, mengingat bagaimana ia telah menjadi sosok penting dan inspiratif bagi klubnya. Selama kariernya, Son berhasil meraih banyak kesuksesan, termasuk membawa Tottenham memenangkan trofi Liga Europa yang sangat dinanti.

Selama bertahun-tahun, Son menjadi salah satu penyerang tersubur di Liga Primer Inggris, dengan mencetak gol-gol krusial dan menunjukkan kemampuan yang luar biasa di lapangan. Transformasi Son dari anak muda yang berjuang di Jerman menjadi bintang sepak bola global adalah kisah yang menginspirasi banyak orang.

Pencapaian Bersejarah Son Heung-min di Tottenham Hotspur Son memulai karier profesionalnya di Hamburger SV sebelum beralih ke Bayer Leverkusen, di mana ia mulai menunjukkan bakatnya yang luar biasa. Bergabung dengan Tottenham pada tahun 2015, Son mengalami masa-masa awal yang sulit, namun tidak lama setelah itu ia menjadi salah satu penyerang terbaik di Liga Primer Inggris.

Catatan luar biasa ditorehkan Son selama bermain di Tottenham, di mana ia berhasil mencetak lebih dari 170 gol di semua kompetisi. Momen spesialnya datang pada musim 2021-2022 ketika ia meraih Sepatu Emas setelah mencetak 23 gol, menyamai rekor Mohamed Salah dari Liverpool.

Son juga dikenal karena gol-gol indah yang ia cetak, termasuk gol spektakuler melawan Burnley yang memenangkan penghargaan Gol Terbaik Liga Primer Musim 2019-2020. Pencapaian-pencapaian ini tidak hanya membuatnya terkenal, tetapi juga menjadikannya legenda di hati para penggemar Tottenham.

Refleksi Son Heung-min Sebelum Meninggalkan Tottenham Dalam konferensi pers pengumuman kepergiannya, Son merenungkan perjalanan yang telah dilaluinya selama satu dekade bersama Tottenham. Ia mengenang masa-masa indah dengan klub dan para penggemar yang selalu mendukungnya, merasakan betapa sulitnya melepaskan semua kenangan tersebut.

Walaupun dikenal sebagai sosok yang rendah hati, Son mengakui bahwa ia merasa bisa menyebut dirinya legenda klub, setidaknya untuk satu malam setelah meraih gelar Liga Europa. Penghormatan yang diberikan oleh pelatih baru dan mantan rekan-rekannya menunjukkan betapa besar dampak yang ia buat selama berada di klub.

Dalam wawancara tersebut, Son mengungkapkan pentingnya menemukan lingkungan baru untuk terus berkembang. Ia menyadari bahwa untuk mencapai level terbaik, kadang-kadang diperlukan perubahan dan tantangan baru yang dapat mendorongnya menuju kesuksesan lebih lanjut.

Misteri Tujuan Selanjutnya untuk Son Heung-min Saat ditanya tentang klub barunya, Son tidak memberikan jawaban pasti. Namun, rumor yang mengaitkannya dengan Los Angeles FC di Major League Soccer mulai mencuat, menambah rasa penasaran banyak pihak terhadap langkah selanjutnya setelah kepergiannya dari Tottenham.

Dengan Piala Dunia FIFA 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, Son berkeinginan untuk mempersiapkan dirinya sebaik mungkin. Bermain di liga Amerika Utara dapat menjadi bagian dari persiapannya menjelang turnamen besar tersebut.

Son juga menyebutkan bahwa ia ingin berada di lingkungan yang dapat memberikan kebahagiaan, di mana ia dapat mencurahkan seluruh kemampuannya dalam permainan. Pemilihan Los Angeles sebagai destinasi tampaknya logis, terutama dengan komunitas Korea yang besar dan gaya hidup yang menarik di kota tersebut.

Warisan yang Ditorehkan Son Heung-min di Tottenham Selama satu dekade berkarier di Tottenham, Son Heung-min tidak hanya menjadi salah satu pemain terbaik, tetapi juga seorang pemimpin yang dihormati. Ia telah mengukir namanya dalam sejarah klub sebagai salah satu pencetak gol terbanyak sepanjang masa.

Son berada di peringkat kelima dalam daftar pencetak gol terbanyak Tottenham dengan 173 gol, sebuah prestasi yang luar biasa dan menunjukkan dedikasinya terhadap klub. Dengan kurang lebih 454 penampilan, ia juga menjadi salah satu pemain yang paling lama bertahan dalam sejarah klub.

Warisan yang ditinggalkannya akan selalu dikenang oleh para penggemar Tottenham. Momen-momen penting yang dihasilkan Son selama bertahun-tahun akan selalu menjadi bagian dari sejarah klub, dan namanya akan terus dikenang sebagai salah satu ikon sepak bola Asia.